Selasa, 25 Maret 2014

Analisa SWOT



Analisis SWOT IKM
( Industri Kecil Menengah )

Analisis SWOT IKM
Bojong meron adalah salah satu pusat pembelanjaan berupa produk kain ataupun produk makanan. Bojong merupakan pusat pasar di cianjur yang stategis dan juga dalam proses perkembangan kearah yang lebih baik.

Dengan  perkembangan tersebut tentu kemajuan dalam hal pembangunan, pekembangan pasarpun terjadi, minimarket dan supermarket semakin banyak jumlahnya, keadaan pasar tradisional memang mengalami penurunan pengunjung walau ada pasar-pasar tertentu yang tetap memiliki pengunjung yang cukup tinggi.
Konsumen yang dulu datang dari semua kalangan berbelanja ke pasar-pasar tradisional kini mulai tampak perbedaannya rata-rata pengunjung yang datang kepasar tradisional hanya dari kalangan menengah kebawah dengan intensitas penurunan yang tinggi untuk masyarakat kelas atas, hal ini dapat dilihat dari kendaraan yang mereka bawa sebagai salah satu indikasi dari strata mana masyarakat yang datang ke pasar tradisional. Walaupun demikian pasar seperti itu untuk konsumen, secara garis besar tidak mengalami penurunan bahkan cenderung naik karena munculnya gagasan pentingnya menjadi vegetarian untuk kesehatan, hal ini menjadikan orang untuk berpindah mengkonsumsi tempe karena kandungan gizi dan proteinnya yang tinggi.
Dengan kata lain keadaan pasar tembilahan untuk pemasaran produk seperti tempe masih memiliki peluang yang sangat besar dengan tingkat konsumen yang tinggi.

Analisa SWOT
analisa  ini digunakan untuk melihat kecenderungan dari kekuatan suatu usaha dalam menguasai market dan survive dalam melangsungkan produksi serta mempertahankan eksistensi market yang di bangun, tak terkecuali dalam pemasaran tempe.
Berikut adalah tabel anallisa SWOT (strength, weakness ,oportunity,threatmen)  untuk pemasaran usaha tempe :

1.         Kekuatan
Ø  Kemampuan produksi yang mumpuni.
Ø  Kualitas yang diberikan pada produsen
Ø  Strategi tempat yang tepat
Ø  Bahan baku yang digunakan cenderung kearah vegetable
Ø  Hampir tidak bergantung pada usaha/produksi lain terkecuali bahan baku
Ø  Kemurnian kepemilikan usaha, sehingga hampir dikatakan tidak ada konflik dalam hal manjemen
Ø  Usaha berjalan tanpa harus bergantung pada pinjaman modal
Ø  Walau dengan pekerja yang sangat minim, tapi memiliki loyalitas yang sangat baik
Ø  Tanggung jawab  dan rasa memiliki akan usaha yang mereka jalankah sangat tinggi pada karyawan
Ø  Kualitas vegetable yang di produksi merupakan produk yang berkualitas dari hasil olahan para petani yang berpengalaman

2.         Kelemahan
Ø  Keterbatasan bahan baku yang kadang terjadi, karena pengusaha tahu lebih membutuhkan dalam jumlah yang lebih banyak dan bahan baku tersebut umumnya didapat  diluar  daerah untuk kebutuhan  produksi yang banyak
Ø  Manajemen usaha yang lebih menonjolkan manajemen keluarga kadang membuat pengeluaran tak terduga muncul deangn nilai yang lebih besar
Ø  Hanya mengandalkan pedagang yang ada di pasar-pasar tradisional atau pedagang sayur yang fluktuatif dari sisi permintaan pasokan.
Ø  Kurang adanya inovasi dalam proses produksi yang berdampak kedaya tarik pembeli yang terus menurun.
Ø  Selau stagnan tanpa ada pembaharuan dalam memproduksi bahan – bahan yang akan di jual
Ø  Lebih mengutamakan ketertarikan kuantitatif daripada kualitatif
Ø  Bahan campuran yng digunakan terkadang tanpa diperhatiakn komposisinya, yang menyebabkan kualitas rasa menurun.
3.      Peluang
Ø  Banyak daerah yang menjadikan manisan cianjur sebagai manisan khas dari cianjur
Ø  Jangkauan Pasar yang luas membuat semua kalangan masyarakat bisa dikatagorikan sebagai konsumen.
Ø  Eksistensi pasar yang kontinyu menyebabkan banyak wisatawan berkunjung langsung mersakan produk manisan asli cianjur.
Ø  Isu vegetarian turut menyumbangkan promosi yang tidak secara langsung berpengaruh pada kenaikan jumlah konsumen karena memiliki manfaat yang bagus bagi perkembangan tubuh
Ø  Perkembangan lingkungan juga menumbuhkan para penjual – penjual jalanan yang bisa dijadikan target pasar.
Ø  Tanpa harus melakukan promosi orang bisa mengenal produk dan sangat jarang melakukan perbandingan dengan produk sejenis dari pengusaha lain
Ø  Secara luas manisan buah- dikenal sebagai produk yang sehat dan baik, sehingga membuat produk bisa dipasarkan dimana saja

4.      Ancaman
Ø  Kurangnya kebijakan dan perhatian pemerintah yang mendukung ikm  untuk berkembang  menyebabkan pemerintah terkadang lupa akan ciri khas dari manisan cianjur.
Ø  Banyaknya bahan baku yang kurang baik beredar dipasar.
Ø  Ketergantungan bahan baku pada produk import, kadang menjadi kendala
Ø  Human eror pada proses produksi manisan cianjur menyebabkan kualitas manisan menurun.

Berdasar pada data analisa SWOT tadi maka produksi manisan buah-buahan cianjur memiliki kecenderungan kelangsungan usaha yang besar, denga kesempatan produksi dan penjualan yang juga bagus karena begitu pentingnya kualitas dari cita rasa manisan cianjur.









BAB II
ANALISA SWOT SEBAGAI SEORANG PENYULUH

Pengertian Analisis SWOT
Analisis SWOTadalah metode perencanaan strategisyang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu Industri. Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi industri dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut. Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT, dimana aplikasinya adalah bagaimana kekuatan (strengths) mampu mengambil keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada, bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mencegah keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities)yang ada, selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman (threats) yang ada, dan terakhir adalah bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mampu membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru.

SWOT seorang penyuluh :

KEKUATAN (Strengt):
Ø  Memiliki legalitas kerja yang dilindungi Undang –Undang dan di bawah naungan DISPERINDAG ( Dinas Perindustrian Dan Perdagangan )
Ø  Jumlah penyuluh yang menyebar di tiap wilayah di indonesia
Ø  Memiliki organisasi profesi sehingga dapat memenejemen sesuatu dengan benar
Ø  Memiliki pendidikan yang baik sebagai seorang penyuluh
Ø  Menumbuh kembangkan kualitas sumberdaya manusia dari daerah.
Ø  Cara pikir yang terus menunjukan keberlanjutan usaha yang lebiha baik.

KELEMAHAN (Weakness) :
Ø  Pemahaman terhadap berbagai peraturan/pedoman lemah
Ø  Tunjangan fungsional sangat rendah sehingga kurang memotivasi penyuluh sebagai penyuluh yang profesional
Ø  Hanya Di kontrak 2 tahun sebagai tugas fungsional ( penyuluh )
Ø  Profesionalisme kurang dalam proses penyuluhan
Ø  Penguasaan teknologi informasi lemah
Ø  Kurangnya pengarahan dari DISPERINDAG yang merekomendasikan
Ø  Kualitas pendidikan yang menjurus kepada kepenyuluhan lapangan menyebabkan kualitas penyuluh menjadi kurang.
Ø  Materi yang diberikan kurang menjurus kearah perkembangan ikm, melainkan menjurus kearah yang lain.

PELUANG (Opportunity):
Ø  Dapat menjadi pengusaha mandiri dann Dapat menjadi motivator
Ø  Penghasilan tetap setiap bulan dan meningkat secara berkala dengan adanya usaha mandiri
Ø  Kenaikan pangkat/karir berdasar kinerja dengan disesuaikan kebijakan DISPERINDAG yang merekomendasikan
Ø  Status sosial meningkat
Ø  Cara pandang terhadap Usaha semakin meningkat.

ANCAMAN (Threath):
Ø  Perilaku KKN
Ø  Apatisme dan ketidak percayaan masyarakat
Ø  Pengetahuan informasi,dan sosial tentang TPL ( Tenaga Penyuluh Lapangan ) minim
Ø  Kurangnya kesiapan dalam memberi penyuluhan menjadi akibat yang patal terhadap perkembanagan IKM.