Analisis
SWOT IKM
(
Industri Kecil Menengah )
Analisis SWOT
IKM
Bojong meron adalah salah satu pusat
pembelanjaan berupa produk kain ataupun produk makanan. Bojong merupakan pusat
pasar di cianjur yang stategis dan juga dalam proses perkembangan kearah yang
lebih baik.
Dengan perkembangan tersebut
tentu kemajuan dalam hal pembangunan, pekembangan pasarpun terjadi, minimarket dan
supermarket semakin banyak jumlahnya, keadaan pasar tradisional memang
mengalami penurunan pengunjung walau ada pasar-pasar tertentu yang tetap
memiliki pengunjung yang cukup tinggi.
Konsumen yang dulu datang dari semua
kalangan berbelanja ke pasar-pasar tradisional kini mulai tampak perbedaannya
rata-rata pengunjung yang datang kepasar tradisional hanya dari kalangan
menengah kebawah dengan intensitas penurunan yang tinggi untuk masyarakat kelas
atas, hal ini dapat dilihat dari kendaraan yang mereka bawa sebagai salah satu
indikasi dari strata mana masyarakat yang datang ke pasar tradisional. Walaupun
demikian pasar seperti itu untuk konsumen, secara garis besar tidak mengalami
penurunan bahkan cenderung naik karena munculnya gagasan pentingnya menjadi
vegetarian untuk kesehatan, hal ini menjadikan orang untuk berpindah
mengkonsumsi tempe karena kandungan gizi dan proteinnya yang tinggi.
Dengan kata lain keadaan pasar
tembilahan untuk pemasaran produk seperti tempe masih memiliki peluang yang
sangat besar dengan tingkat konsumen yang tinggi.
Analisa SWOT
analisa ini digunakan untuk
melihat kecenderungan dari kekuatan suatu usaha dalam menguasai market dan
survive dalam melangsungkan produksi serta mempertahankan eksistensi market
yang di bangun, tak terkecuali dalam pemasaran tempe.
Berikut adalah tabel anallisa SWOT
(strength, weakness ,oportunity,threatmen) untuk pemasaran usaha tempe :
1.
Kekuatan
Ø
Kemampuan produksi yang mumpuni.
Ø
Kualitas yang diberikan pada
produsen
Ø
Strategi tempat yang tepat
Ø
Bahan baku yang digunakan cenderung
kearah vegetable
Ø
Hampir tidak bergantung pada
usaha/produksi lain terkecuali bahan baku
Ø
Kemurnian kepemilikan usaha,
sehingga hampir dikatakan tidak ada konflik dalam hal manjemen
Ø
Usaha berjalan tanpa harus
bergantung pada pinjaman modal
Ø
Walau dengan pekerja yang sangat
minim, tapi memiliki loyalitas yang sangat baik
Ø
Tanggung jawab dan rasa
memiliki akan usaha yang mereka jalankah sangat tinggi pada karyawan
Ø
Kualitas vegetable yang di produksi
merupakan produk yang berkualitas dari hasil olahan para petani yang
berpengalaman
2.
Kelemahan
Ø
Keterbatasan bahan baku yang kadang
terjadi, karena pengusaha tahu lebih membutuhkan dalam jumlah yang lebih banyak
dan bahan baku tersebut umumnya didapat
diluar daerah untuk
kebutuhan produksi yang banyak
Ø
Manajemen usaha yang lebih
menonjolkan manajemen keluarga kadang membuat pengeluaran tak terduga muncul
deangn nilai yang lebih besar
Ø
Hanya mengandalkan pedagang yang ada
di pasar-pasar tradisional atau pedagang sayur yang fluktuatif dari sisi
permintaan pasokan.
Ø
Kurang adanya inovasi dalam proses
produksi yang berdampak kedaya tarik pembeli yang terus menurun.
Ø
Selau stagnan tanpa ada pembaharuan
dalam memproduksi bahan – bahan yang akan di jual
Ø
Lebih mengutamakan ketertarikan
kuantitatif daripada kualitatif
Ø
Bahan campuran yng digunakan
terkadang tanpa diperhatiakn komposisinya, yang menyebabkan kualitas rasa
menurun.
3.
Peluang
Ø
Banyak daerah yang menjadikan
manisan cianjur sebagai manisan khas dari cianjur
Ø
Jangkauan Pasar yang luas membuat semua
kalangan masyarakat bisa dikatagorikan sebagai konsumen.
Ø
Eksistensi pasar yang kontinyu
menyebabkan banyak wisatawan berkunjung langsung mersakan produk manisan asli
cianjur.
Ø
Isu vegetarian turut menyumbangkan
promosi yang tidak secara langsung berpengaruh pada kenaikan jumlah konsumen
karena memiliki manfaat yang bagus bagi perkembangan tubuh
Ø
Perkembangan lingkungan juga
menumbuhkan para penjual – penjual jalanan yang bisa dijadikan target pasar.
Ø
Tanpa harus melakukan promosi orang
bisa mengenal produk dan sangat jarang melakukan perbandingan dengan produk
sejenis dari pengusaha lain
Ø
Secara luas manisan buah- dikenal
sebagai produk yang sehat dan baik, sehingga membuat produk bisa dipasarkan
dimana saja
4.
Ancaman
Ø
Kurangnya kebijakan dan perhatian
pemerintah yang mendukung ikm untuk
berkembang menyebabkan pemerintah
terkadang lupa akan ciri khas dari manisan cianjur.
Ø
Banyaknya bahan baku yang kurang
baik beredar dipasar.
Ø
Ketergantungan bahan baku pada
produk import, kadang menjadi kendala
Ø
Human eror pada proses produksi manisan
cianjur menyebabkan kualitas manisan menurun.
Berdasar pada data analisa SWOT tadi
maka produksi manisan buah-buahan cianjur memiliki kecenderungan kelangsungan
usaha yang besar, denga kesempatan produksi dan penjualan yang juga bagus
karena begitu pentingnya kualitas dari cita rasa manisan cianjur.
BAB II
ANALISA SWOT SEBAGAI SEORANG PENYULUH
Pengertian
Analisis SWOT
Analisis SWOTadalah
metode perencanaan strategisyang
digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses),
peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu
Industri. Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi
industri dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan
yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut. Analisis SWOT dapat diterapkan
dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat
faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT, dimana aplikasinya
adalah bagaimana kekuatan (strengths) mampu mengambil keuntungan (advantage)
dari peluang (opportunities) yang ada, bagaimana cara mengatasi
kelemahan (weaknesses) yang mencegah keuntungan (advantage) dari
peluang (opportunities)yang ada, selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths)
mampu menghadapi ancaman (threats) yang ada, dan terakhir adalah
bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mampu membuat
ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru.
SWOT seorang penyuluh :
KEKUATAN
(Strengt):
Ø Memiliki
legalitas kerja yang dilindungi Undang –Undang dan di bawah naungan DISPERINDAG
( Dinas Perindustrian Dan Perdagangan )
Ø Jumlah
penyuluh yang menyebar di tiap wilayah di indonesia
Ø Memiliki
organisasi profesi sehingga dapat memenejemen sesuatu dengan benar
Ø Memiliki
pendidikan yang baik sebagai seorang penyuluh
Ø Menumbuh
kembangkan kualitas sumberdaya manusia dari daerah.
Ø Cara
pikir yang terus menunjukan keberlanjutan usaha yang lebiha baik.
KELEMAHAN
(Weakness) :
Ø Pemahaman
terhadap berbagai peraturan/pedoman lemah
Ø Tunjangan
fungsional sangat rendah sehingga kurang memotivasi penyuluh sebagai penyuluh
yang profesional
Ø Hanya
Di kontrak 2 tahun sebagai tugas fungsional ( penyuluh )
Ø Profesionalisme
kurang dalam proses penyuluhan
Ø Penguasaan
teknologi informasi lemah
Ø Kurangnya
pengarahan dari DISPERINDAG yang merekomendasikan
Ø Kualitas
pendidikan yang menjurus kepada kepenyuluhan lapangan menyebabkan kualitas
penyuluh menjadi kurang.
Ø Materi
yang diberikan kurang menjurus kearah perkembangan ikm, melainkan menjurus
kearah yang lain.
PELUANG
(Opportunity):
Ø Dapat
menjadi pengusaha mandiri dann Dapat menjadi motivator
Ø Penghasilan
tetap setiap bulan dan meningkat secara berkala dengan adanya usaha mandiri
Ø Kenaikan
pangkat/karir berdasar kinerja dengan disesuaikan kebijakan DISPERINDAG yang merekomendasikan
Ø Status
sosial meningkat
Ø Cara
pandang terhadap Usaha semakin meningkat.
ANCAMAN
(Threath):
Ø Perilaku
KKN
Ø Apatisme
dan ketidak percayaan masyarakat
Ø Pengetahuan
informasi,dan sosial tentang TPL ( Tenaga Penyuluh Lapangan ) minim
Ø Kurangnya
kesiapan dalam memberi penyuluhan menjadi akibat yang patal terhadap
perkembanagan IKM.